Ketua KNPI Indihiang Harap SPMB SMA Berjalan Sesuai Regulasi dan Jauh dari Praktik Curang

Avatar photo

- Jurnalis

Selasa, 17 Juni 2025 - 13:13 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Muhammad Rizqy Nurtsani ( Ketua PK KNPI Indihiang )

Muhammad Rizqy Nurtsani ( Ketua PK KNPI Indihiang )

MEDIATAMANEWS.ID – Proses penerimaan murid baru tingkat SMA melalui jalur domisili kembali menjadi perhatian di Kecamatan Indihiang, Kota Tasikmalaya.

Ketua PK Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) kecamatan Indihiang, Muhammad Rizqy Nurtsani, menyuarakan kekhawatirannya terhadap potensi kecurangan dalam Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB), khususnya di sekolah-sekolah yang dianggap favorit.

Menurut Rizqy, jalur domisili yang secara teknis tak berbeda dari sistem zonasi sebelumnya telah lama menjadi celah bagi sejumlah pihak untuk “bermain”.

Ia mengungkapkan kekhawatiran soal praktik manipulasi dokumen seperti Kartu Keluarga (KK) demi mendekatkan alamat ke sekolah tujuan, khususnya SMA Negeri 2 Kota Tasikmalaya yang secara wilayah masuk ke kecamatan Indihiang dan juga dianggap favorit meski tanpa label resmi dari pemerintah.

Baca Juga :  Apel Pagi dan Penyerahan CSR Bank BJB di Kota Tasikmalaya: Meningkatkan Kolaborasi Sosial

“Setiap tahun saat penerimaan siswa dibuka, selalu ada perbincangan tentang kejanggalan. SMA Negeri 2 sering dianggap favorit, dan ini menimbulkan godaan untuk melakukan pelanggaran,” ujar Rizqy.

Dalam pernyataannya, Rizqy menegaskan bahwa segala bentuk kecurangan dalam proses awal pendidikan bisa berimbas pada pembentukan karakter siswa.

“Kalau di awal saja sudah diawali dengan cara tidak jujur, bagaimana moral dan karakter siswa bisa terbentuk dengan baik ke depannya?” katanya.

Baca Juga :  PPDB 2025 Pesantren Ciloa Garut Resmi Dibuka, Siap Cetak Generasi Unggul Berbasis Nilai Islam

KNPI Indihiang mendesak seluruh panitia, kepala sekolah, serta stakeholder terkait untuk patuh terhadap regulasi dan menolak segala bentuk “titipan”. Ia bahkan mengutip pernyataan tegas dari Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi yang menyatakan,

“Tidak ada titipan-titipan, titipan gubernur, titipan dewan, semua itu harus dihapus.”

Melalui pengawasan kolektif dan integritas semua pihak, KNPI Indihiang berharap sistem pendidikan di Tasikmalaya tidak ternodai oleh praktik manipulatif demi gengsi sekolah favorit. ***

Berita Terkait

Wisuda VIII IPI Garut, 810 Lulusan Siap Mengabdi untuk Negeri
INOVASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA: KKN GRADASI SUKAMURNI LUNCURKAN KONSEP “RUMAH MATEMATIKA DESA” MELALUI ALAT PERAGA INTERAKTIF
Pantas Saja Ramai! Soto Mie Pak Kadir Sajikan Daging Berlimpah dan Risol Garing
Ketua BAZNAS Garut Dorong Optimalisasi Data Muzaki dan Potensi Zakat ASN Lewat Rakor UPZ
PNM Serahkan Ambulans ke Baznas Garut untuk Perkuat Layanan Kemanusiaan
Batik Jadi Identitas Bangsa, Ceng Malki Dorong Pelestarian
Mendiktisaintek Kunjungi IPI Garut, Dorong Transformasi Perguruan Tinggi Lewat Inovasi Mahasiswa
IPI Garut Kukuhkan 78 Guru Profesional Lewat Yudisium PPG 2025
Berita ini 96 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 17 Desember 2025 - 17:35 WIB

Wisuda VIII IPI Garut, 810 Lulusan Siap Mengabdi untuk Negeri

Rabu, 17 Desember 2025 - 06:54 WIB

INOVASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA: KKN GRADASI SUKAMURNI LUNCURKAN KONSEP “RUMAH MATEMATIKA DESA” MELALUI ALAT PERAGA INTERAKTIF

Senin, 17 November 2025 - 19:10 WIB

Pantas Saja Ramai! Soto Mie Pak Kadir Sajikan Daging Berlimpah dan Risol Garing

Rabu, 29 Oktober 2025 - 19:44 WIB

Ketua BAZNAS Garut Dorong Optimalisasi Data Muzaki dan Potensi Zakat ASN Lewat Rakor UPZ

Minggu, 12 Oktober 2025 - 19:49 WIB

PNM Serahkan Ambulans ke Baznas Garut untuk Perkuat Layanan Kemanusiaan

Berita Terbaru