Kerajinan Kulit Sukaregang Garut Resmi Jadi Warisan Budaya Jawa Barat 2025!

Avatar photo

- Jurnalis

Selasa, 14 Januari 2025 - 09:59 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kerajinan Kulit Sukaregang Garut Resmi Jadi Warisan Budaya Jawa Barat 2025!

Kerajinan Kulit Sukaregang Garut Resmi Jadi Warisan Budaya Jawa Barat 2025!

MEDIATAMANEWS.ID – Kerajinan kulit Sukaregang, salah satu produk khas Kabupaten Garut, resmi ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Jawa Barat tahun 2025.

Penetapan ini diumumkan oleh Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat, Benny Bachtiar, bersama Tim WBTB Jawa Barat, Kamis (9/1/2025).

“Produk ini tidak hanya menjadi kebanggaan Garut, tetapi juga simbol kreativitas dan kualitas masyarakat kami yang telah diwariskan dari generasi ke generasi,” ungkap Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Garut, Luna Aviantrini, Senin (13/1/2025).

Kerajinan kulit Sukaregang memiliki sejarah yang panjang, dimulai sejak zaman kolonial Belanda di awal abad ke-20.

Baca Juga :  Transparansi Dipertanyakan! PAGARSEL Soroti Dugaan Penyalahgunaan Anggaran DPRD Garut

Awalnya, kulit Sukaregang digunakan untuk membuat pelana sepeda dan jok delman. Setelah kemerdekaan, industri ini berkembang pesat berkat tokoh-tokoh lokal seperti Haji Muhtar, Haji Usman, Haji Ayub, dan Haji Ujang Solihin.

Keunikan utama produk Sukaregang terletak pada teknik penyamakan kulit yang diwariskan secara turun-temurun.

Proses ini menggunakan bahan baku lokal seperti kulit domba, sapi, dan kerbau, mencerminkan kearifan lokal masyarakat Garut.

Produk kulit Sukaregang melewati serangkaian proses detail, mulai dari perendaman, penghilangan bulu, hingga pewarnaan dan finishing.

Teknik ini menghasilkan berbagai produk unggulan seperti jaket kulit, tas, sepatu, dan aksesori lainnya.

Baca Juga :  The Trump Administration's Legacy in World Politics: An Assessment

Tidak hanya populer di Indonesia, produk ini juga diminati oleh pasar internasional, termasuk Malaysia, Korea, Hong Kong, dan Jepang.

Luna menegaskan pentingnya menjaga warisan budaya ini melalui inovasi.

“Kami terus mendorong pengrajin untuk menyesuaikan produk mereka dengan kebutuhan pasar modern tanpa kehilangan ciri khas tradisional,” ujar Luna.

Dengan pengakuan sebagai WBTB Jawa Barat, harapan besar juga diarahkan untuk mendapatkan pengakuan nasional hingga internasional.

Pemerintah daerah optimis bahwa kerajinan kulit Sukaregang dapat menjadi simbol budaya dunia.

Penulis : Gilang Arbiansyah

Berita Terkait

Wisuda VIII IPI Garut, 810 Lulusan Siap Mengabdi untuk Negeri
INOVASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA: KKN GRADASI SUKAMURNI LUNCURKAN KONSEP “RUMAH MATEMATIKA DESA” MELALUI ALAT PERAGA INTERAKTIF
Pantas Saja Ramai! Soto Mie Pak Kadir Sajikan Daging Berlimpah dan Risol Garing
Ketua BAZNAS Garut Dorong Optimalisasi Data Muzaki dan Potensi Zakat ASN Lewat Rakor UPZ
BAZNAS Garut dan Paguyuban Asep Dunia Sinergi di “Kontribusep”, Salurkan Bantuan untuk Anak Yatim
Santri Zaman Sekarang Wajib Melek Teknologi! Pesan Tegas Ceng Malki di Hari Santri 2025
Komisi V DPRD Jabar Kunjungi RSUD Pantura Indramayu, Ceng Malki: Harus Ada Kejelasan Pengelolaan!
PNM Serahkan Ambulans ke Baznas Garut untuk Perkuat Layanan Kemanusiaan
Berita ini 38 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 17 Desember 2025 - 17:35 WIB

Wisuda VIII IPI Garut, 810 Lulusan Siap Mengabdi untuk Negeri

Rabu, 17 Desember 2025 - 06:54 WIB

INOVASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA: KKN GRADASI SUKAMURNI LUNCURKAN KONSEP “RUMAH MATEMATIKA DESA” MELALUI ALAT PERAGA INTERAKTIF

Senin, 17 November 2025 - 19:10 WIB

Pantas Saja Ramai! Soto Mie Pak Kadir Sajikan Daging Berlimpah dan Risol Garing

Rabu, 29 Oktober 2025 - 19:44 WIB

Ketua BAZNAS Garut Dorong Optimalisasi Data Muzaki dan Potensi Zakat ASN Lewat Rakor UPZ

Minggu, 26 Oktober 2025 - 09:45 WIB

BAZNAS Garut dan Paguyuban Asep Dunia Sinergi di “Kontribusep”, Salurkan Bantuan untuk Anak Yatim

Berita Terbaru