Seni, Religiusitas, dan Kreativitas Digital dalam Satu Sosok Anak Garut
MEDIATAMANEWS.ID— Sosok Adeeva Shakila Hidayatulloh, siswi kelas 3 SDIT 1 Persis Tarogong, menjadi perbincangan hangat di kalangan pencinta seni budaya Sunda setelah berhasil meraih Juara 3 Kategori Jaipong Terbaik.
Prestasi tersebut diraih dalam ajang Pagelaran Tari Tradisional Spektakuler dalam Pelestarian Budaya Sunda yang diselenggarakan oleh Sanggar Galura Kencana di Amphiteater Ciplaz Garut, tanggal 17–18 Mei 2025.
Di tengah gemerlapnya pertunjukan seni tradisional, Adeeva tampil penuh percaya diri dengan balutan busana Sunda dan hijab, menjadi simbol konsistensinya dalam menjunjung tinggi nilai-nilai keislaman meskipun berada di panggung seni pertunjukan.
Keputusannya untuk selalu mengenakan hijab dalam setiap pentas menjadi bentuk keberanian sekaligus teladan bagi generasi muda lainnya.
“Jangan salah, pakai hijab itu tetap terlihat cantik. Dan Adeeva membuktikannya di atas panggung dengan sangat percaya diri,” ujar pelatih privatnya, Gan Gan Galih Gandara.
Adeeva juga turut tampil di segmen penutup acara dalam pertunjukan Rampak Jaipong bersama teman-temannya, di bawah bimbingan seniman ternama langsung dari Bambang Joko Basuki, S.Sn, pimpinan Sanggar Galura Kencana.
Tak hanya berbakat di bidang tari tradisional, Adeeva juga dikenal sebagai anak multi talenta. Di luar kegiatan sanggar dan sekolah, ia memiliki hobi menggambar kartun dan komik digital, membuat film pendek animasi, serta menulis cerita visual.
Cita-cita Adeeva pun tak main-main: ia ingin melanjutkan studi ke Yoyogi Animation Gakuin di Jepang, salah satu sekolah animasi ternama di Asia, sambil memperkenalkan budaya Sunda, khususnya Jaipongan, ke kancah internasional melalui media animasi dan film digital.
Ia percaya bahwa budaya tradisional bisa dikemas dalam bentuk visual modern untuk menjangkau generasi global.
Bakat seni Adeeva tak lepas dari latar belakang keluarganya. Darah seni mengalir dari kakek dan neneknya yang merupakan dalang wayang golek, sementara kedua orang tuanya aktif di dunia akademik dan pemerintahan: sang ibu, apt. Retty Handayani, M.Farm, merupakan dosen di Prodi S1 Farmasi dan Prodi Apoteker Fakultas MIPA Universitas Garut (UNIGA), dan ayahnya, Hendra Hidayatulloh, S.IP, M.Si, seorang ASN di lingkungan Pemkab Garut.
Pagelaran seni ini tak hanya menjadi wadah ekspresi seni, tetapi juga ruang tumbuh bagi generasi muda yang ingin menjaga dan membawa budaya bangsa ke panggung dunia.
Dengan hijabnya, Adeeva diyakini akan menjadi salah satu duta budaya yang mampu menginspirasi anak-anak lain, tak hanya di Garut tapi juga di tingkat nasional bahkan global.