MEDIATAMANEWS.ID – Semangat Ramadhan bukan hanya tentang menjalankan ibadah ritual, namun juga tentang memperkaya diri baik secara spiritual maupun material.
Dalam upaya memadukan kedua aspek tersebut, Majelis Dzikir dan Sholawat (MDS) Rijalul Ansor PC GP Ansor Kota Tasikmalaya kembali menggelar kegiatan “Ngabaran” (Ngaji di Bulan Ramadhan), yang berlangsung di Pondok Pesantren Al-Mukhtariyah , 23-24 Maret 2025.
Sebagai bentuk komitmen terhadap pemberdayaan umat, acara ini menghadirkan dua pemateri yang sangat kompeten di bidangnya, yaitu KH. Yayan Bunyamin selaku Ketua MDS Rijalul Ansor GP Ansor Jawa Barat, dan Sabiq Mujahid selaku Ketua bidang taklim dan dakwah MDS Rijalul Ansor GP Ansor kota Tasikmalaya .
Kedua narasumber tersebut berbagi ilmu dan pengalaman terkait bagaimana membangun kemandirian ekonomi yang berdasarkan pada nilai-nilai keislaman.
Ketua GP Ansor Kota Tasikmalaya, Bubung Nizar Pamungkas, menegaskan bahwa kegiatan Ngabaran kali ini bukan hanya sekedar acara seremonial, melainkan merupakan wadah yang penuh makna untuk memberikan bekal yang sangat berharga bagi para kader Ansor.
“Kami ingin kader Ansor tidak hanya kuat secara spiritual, tetapi juga mandiri secara ekonomi,” ujar Bubung .
Menurutnya, Ramadhan adalah waktu yang tepat untuk membangun diri, memperkuat iman, sekaligus meningkatkan kualitas hidup dalam aspek-aspek duniawi yang positif.Materi tentang cara menjadi kaya dipilih dengan tujuan untuk memotivasi kader Ansor agar lebih giat dalam meningkatkan etos kerja, menciptakan peluang usaha baru, dan melakukan terobosan dalam usaha yang sudah ada.
“Ngabaran kali ini menjadi wadah yang sangat penting untuk memberikan semangat kewirausahaan bagi para kader. Kami ingin menumbuhkan kesadaran agar mereka tidak hanya bergantung pada orang lain, tetapi memiliki kemampuan untuk menciptakan peluang usaha yang bermanfaat bagi diri mereka dan masyarakat,” lanjut Bubung.
Tidak hanya fokus pada penguatan ekonomi, acara Ngabaran ini juga mengandung pesan moral yang sangat penting. KH. Yayan Bunyamin dalam ceramahnya mencontohkan bagaimana para sahabat Nabi Muhammad SAW yang kaya raya memanfaatkan hartanya untuk dakwah dan kepentingan umat.
“Para sahabat Nabi, meskipun kaya raya, tidak lupa untuk menggunakan harta mereka untuk kebaikan umat, untuk dakwah, dan untuk membantu sesama. Ini adalah contoh bagi kita untuk mencari kekayaan yang bukan hanya untuk diri sendiri, tetapi untuk kemaslahatan umat,” ujar KH. Yayan.
Sementara itu Ajengan Sabiq Mujahid, Ketua Bidang Taklim dan Dakwah MDS Rijalul Ansor GP Ansor Kota Tasikmalaya, dalam pemaparannya mengenai kitab Kaifa Takunu Ghaniyyan mengajak umat untuk menelusuri lebih dalam sejarah para sahabat Nabi yang tidak hanya dikenal dengan amalan luar biasa, tetapi juga dengan kekayaan yang mereka sumbangkan untuk agama.
“Sahabat Nabi bukan hanya kaya materi, tetapi kekayaan mereka selalu diiringi dengan amal jariyah yang mendatangkan pahala abadi,”ungkapnya
Ngabaran juga diharapkan dapat menginspirasi masyarakat luas untuk lebih peduli terhadap pemberdayaan ekonomi umat. Dengan prinsip saling berbagi dan gotong royong, Ansor ingin mewujudkan masyarakat yang mandiri secara ekonomi, serta menjauhkan diri dari sifat meminta-minta. ***
Penulis : Muhammad Rizqy
Editor : Muhammad Rizqy







