PC JQH NU Tasikmalaya Mengecam Tindakan Asusila AR: Tegaskan Bukan Bagian dari NU

Avatar photo

- Jurnalis

Minggu, 12 Januari 2025 - 13:26 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

MEDIATAMANEWS.ID  – Pengurus Cabang Jam’iyyatul Qurra’ wal Huffadzh (PC JQH) Nahdlatul Ulama Kota Tasikmalaya mengeluarkan pernyataan resmi mengecam keras tindakan asusila yang dilakukan oleh AR.

Kasus ini mencuat setelah AR, yang mengklaim dirinya sebagai hafiz dan pimpinan lembaga Darul Ilmi, diduga melakukan tindakan pelecehan terhadap santri.

Dalam pernyataan resmi bernomor 002/B/PC-JQH-NU/1/2025, PC JQH NU menegaskan bahwa lembaga Darul Ilmi bukan bagian dari jaringan lembaga Al-Qur’an di bawah naungan JQH NU Kota Tasikmalaya.

“Kami mengecam keras tindakan tersebut. Kami juga menegaskan bahwa Darul Ilmi tidak ada kaitannya dengan PC JQH NU Kota Tasikmalaya,” ujar KH. Dede Khoiruddin, Ro’is Majelis Ilmi PC JQH NU.

Baca Juga :  Ikon Baru Garut! Monumen Pesawat AS202 Bravo Resmi Dibangun di Kadungora

Desak Pengawasan Ketat dari Kemenag

PC JQH NU meminta Kementerian Agama (Kemenag) agar lebih selektif dalam memberikan izin operasional Rumah Tahfiz Qur’an (RTQ).

Mereka menyoroti banyaknya oknum yang memanfaatkan label tahfiz untuk kepentingan pribadi, sehingga mencoreng citra lembaga pendidikan berbasis agama.

“Kondisi ini menciptakan asumsi negatif terhadap pesantren secara umum dan menimbulkan trauma mendalam bagi orang tua,” kata KH. Dede Khoiruddin.

Panduan Memilih Pesantren yang Aman

Untuk mencegah kasus serupa, PC JQH NU memberikan panduan kepada masyarakat dalam memilih pondok pesantren, antara lain:

Baca Juga :  Polres Tasikmalaya Kota Tanam Jagung Serentak: Dukungan Nyata untuk Ketahanan Pangan 2025

1. Memastikan pesantren memiliki izin operasional yang sah.

2. Mengecek keberadaan lima pilar pesantren (kiai, santri, asrama, masjid, dan kitab kuning).

3. Memastikan pesantren berakidah Ahlussunnah Wal Jamaah.

4. Menghindari pesantren yang bersifat eksklusif dan tertutup.

5. Memastikan adanya murobbi tahfiz bersanad.

“Kami menghimbau para orang tua agar lebih selektif dalam memilih lembaga pendidikan agama untuk anak-anak mereka,” tambah KH. Dede Khoiruddin.

PC JQH NU juga berharap masyarakat bersama pemerintah dapat meningkatkan pengawasan terhadap lembaga tahfiz, demi melindungi santri dan menjaga marwah pendidikan Al-Qur’an.

Penulis : Muhammad Rizqy Nurtsani

Berita Terkait

Adeeva Shakila Hidayatulloh, Siswi Multitalenta yang Menginspirasi Lewat Seni dan Komitmen Berhijab
Giat Bank Sampah Cahaya Iman Dapat Dukungan Kelurahan, Ini Rencana Selanjutnya
Satgas Anti Geng Motor Dibentuk! Ketua KNPI Tasikmalaya Siap Gas Keamanan Kota
Sirnagalih Bentuk Koperasi Merah Putih, Dorong Kesejahteraan Warga Lewat Ekonomi Kerakyatan
Pemprov Jawa Barat Terbitkan Aturan Baru, Kegiatan Sekolah Berbiaya Tinggi Dibatasi
BEM PTNU: Momentum Hari Buruh untuk Evaluasi dan Pembenahan Regulasi Ketenagakerjaan
Gelar aksi damai !! Warga Sukalaksana Desak Perbaikan Jalan Datangi Balai Kota Tasikmalaya
Tumbuhkan jiwa Nasionalisme Pelajar, Dandim 0612/ Tasikmalaya Pimpin Upacara di SMK Muhammadiyah
Berita ini 118 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 21 Mei 2025 - 21:26 WIB

Adeeva Shakila Hidayatulloh, Siswi Multitalenta yang Menginspirasi Lewat Seni dan Komitmen Berhijab

Jumat, 16 Mei 2025 - 09:32 WIB

Giat Bank Sampah Cahaya Iman Dapat Dukungan Kelurahan, Ini Rencana Selanjutnya

Selasa, 13 Mei 2025 - 18:49 WIB

Satgas Anti Geng Motor Dibentuk! Ketua KNPI Tasikmalaya Siap Gas Keamanan Kota

Rabu, 7 Mei 2025 - 20:29 WIB

Sirnagalih Bentuk Koperasi Merah Putih, Dorong Kesejahteraan Warga Lewat Ekonomi Kerakyatan

Minggu, 4 Mei 2025 - 16:24 WIB

Pemprov Jawa Barat Terbitkan Aturan Baru, Kegiatan Sekolah Berbiaya Tinggi Dibatasi

Berita Terbaru